22-02-2012
Angka yang indah. Setiap tahun angka ini selalu berulang. Ia menjadi satu angka yang istimewa, dalam hidup dan mati. Hm, aku hanya bisa menikmati dan berdoa, semoga dalam setiap waktu adalah berkah.
Pagi tadi langit begitu cerah, seakan menyapaku dengan senyum ramah, ia juga sempat mencubitku. (Sedikit mengeluh kesakitan.) Hm, hari ini langit seperti memberiku hadiah. Ia tahu yang aku inginkan, hujan. (Ups, tapi aku juga gak ingin kalau seharian ini hujan.) Yang benar saja? Tadi itu hujannya sangat deras, dalam hitungan beberapa menit ia pergi menjauh dan menghilang. Subhanallah. Hanya sekedar meringankan pekerjaanku, tanaman-tanamanku sudah basah. Lain lagi, langitnya menjadi bersahabat. Sejuk. Ini berkah bagi hari yang berulang.
InsyaAllah. Aku adalah yang baru. Ini adalah terusan jalan yang harus kutempuh. Telah sampai langkahku di persimpangan. Banyak sekali persimpangan yang harus kupilih. Harus memilih dan melanjutkan perjalanan. Semoga ini jalan yang tepat.
Aku yang baru untuk hari yang berulang. Masih aku beberapa waktu yang lalu, belum menjadi baru seutuhnya. Baru saja kulalui, aku bertemu dengan wajah lama yang sudah tak kukenali. Ia ingin mengikutiku lagi, aku diam. (Merinding terus dalam beberapa hari). Dia terus saja mengikuti. Aku marah, aku kesal, aku tak mau ia hadir dan mengganggu. PERGI!!!
Aku tak tahu, ia benar-benar pergi atau hanya bersembunyi.
Malam yang damai. Sendiri. Hari yang berulang, seperti waktu itu. Merenung. Lagi-lagi darah itu tertelan. Semoga saja ini hanya darah bekas luka gusiku. Harapan itu kupastikan akan datang. Aku tak menginginkan pengakuan. Aku tak mendambakan pujian. Aku tak mengharapkan popularitas. Sebab aku adalah aku yang baru. Hari yang berulang, semoga kan terus berulang dalam keberkahan.
0 komentar:
Posting Komentar