Di zaman yang serba canggih seperti sat ini apapun bisa didapatkan dengan mudah. Segala sesuatu serba instan, apalagi yang namanya alat-alat elektronik, hampir semua rumah bahkan gubuk pun sudah memilikinya. Untuk mempercayai sebuah mitos sudah dianggap tabu, tidak logika dan terasa "lucu". Mitos itu merupakan larangan-larangan yang selalu diucapkan oleh orang tua di zaman dahulu, jika melanggar larangan tersebut dipercaya akan mendatangkan sebuah karma yang seolah sudah ditentukan. Tapi ketika kita melirik saat sekarang ini, mitos-mitos itu sudah mulai terkikis oleh modernisasi, padahal mitos juga bagian dari kebudayaan Indonesia yang selalu turun temurun.
Mau tahu apa saja mitos dan akibat dari pelanggarannya, juga apa manfaat sebenarnya? Yuk, baca beberapa mitos di bawah ini
1. Menjahit tengah malam, bisa membuat orang tua meninggal. Tapi sebenarnya larangan ini agar tidak menjahit tengah malam. Dulu lampu itu gak seperti sekarang, jadi kalau jahit malam-malam bisa jadi salah jahit, tambah lagi kalau dalam kondisi mengantuk.
2. Tidak boleh nyapu malam-malam, membuang rezeki. Alasannya masih sama seperti yang nomor satu. Kalau nyapu gelap-gelap bisa salah sapu dan yang tersapu barang berharga ataupun kerjaannya bisa sia-sia karena tetap gak nampak mana yang kotor. Bisa juga dikaitkan bahwa malam itu waktu istirahat, santai, jadi gak sopan kalau menyapu.
3. Motong kuku malam hari, membawa setan masuk ke rumah. Kalau motongnya dalam keadaan gelap atau mengantuk, bisa-bisa bukan kuku yang terpotong melainkan jari.
3. Tidur di pagi hari, rezeki di patok ayam. Pagi hari harusnya awal untuk memulai aktivitas, kalau masih tidur kerjaan sudah keburu diambil orang.
4. Kerja gak boleh tanggung-tanggung, jodohnya bisa gantung. Artinya kalau bekerja itu harus selesai, kan gak lucu kerjaan yang satu belum selesai, lalu mengerjakan yang lain lagi, terus berulang seperti itu. Akhirnya kerjaan gak ada yang selesai, percuma kan?
5. Selesai makan piringnya dibasahkan, supaya rezeki gak kering. Tujuan sebenarnya supaya piringnya mudah dicuci, kalau dibiarkan kering jadi membilasnya harus berulang-ulang, itu sama saja menyusahkan yang nyuci piring.
6. Makan lamban karena sambil cerita, makanannya ikut dimakan setan. Sebenarnya larangan ini, agar kita gak banyak mengulur waktu, makan sambil cerita itu tidak sehat bisa mengakibatkan 'keseleg'.
7. Makan gak habis/membuang-buang makanan, makanannya nangis, artinya dia sakit hati dan gak mau lagi datang ke rumah kita. Larangan ini sangat baik. Ketika kita diberikan rezeki harusnya disyukuri, karena masih banyak orang yang membutuhkan makanan seperti yang kita buang itu.
8. Makan di depan pintu, menghalangi datangnya jodoh. Duduk di depan pintu bisa menghalangi orang masuk, apalagi kalau harus mengganggu orang yang sedang makan, takutnya malah mengganggu.
9. Makan pindah-pindah, pasangan hidupnya ganti-ganti alias hubungannya tidak ada yang 'langgeng'.
10. Nyisir rambut sambil jalan-jalan, dipermalukan di depan umum.
11. Minum pakai tutup, hatinya bisa tertutup.
12. Makan langsung dari wajan, mukanya bisa gosong.
13. Bermain di luar rumah di waktu maghrib, disembunyikan setan.
14. Duduk di atas bantal, pantatnya bisulan.
Tujuan larangan dari nomor 9 -13 sebenarnya lebih kepada adab, larangan-larangan tersebut secara tidak langsung membentuk adab kita untuk lebih sopan.
Secara keseluruhan mitos-mitos ini bertujuan untuk kebaikan kita, orang tua melarang anaknya tidak menggunakan kekerasan ataupun pujian yang berlebihan. Makanya jika kita kembali melihat orang-orang di zaman dahulu, wataknya lebih keras tapi bertanggung jawab, sikapnya jauh lebih sopan dari pada kita saat ini.
Oleh sebab itu, saya kembali menuliskan beberapa mitos ini agar kita kembali menjadi watak Indonesia yang sesungguhnya, yang dikenal bangsa lain. Sebab mitos bukan hanya sekedar pembelajaran yang sia-sia, buktinya sampai sekarang mitos-mitos ini masih tetap bertahan, akan tetapi sudah mulai terlupakan karena merasa ini tidak bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar