Resepsi pernikahan yang seharusnya dapat dijadikan sebagai momen penting dan berkesan, tapi belakangan menjadi virus yang dapat menyerang perkembangan anak. Ya, bagaimana tidak, momen penting yang seharusnya digelar sebagai rasa syukur berubah menjadi pendidikan yang buruk bagi anak.
Lebih menyedihkan lagi, bagi orang tua yang tidak mengerti arti pendidikan sebenarnya. Kebanyakan mereka menganggap pendidikan hanya didapatkan di sekolah saja, tanpa pernah berfikir bahwa sikap dan keseharian yang ditunjukkan juga akan mampu merusak perilaku anak. Biasanya kalau hal ini terjadi, justru malah pihak sekolah bahkan guru yang disalahkan.
Kembali ke resepsi pernikahan. Sungguh menyedihkan bagi kebanyakan kita yang menganggap resepsi adalah satu-satunya cara untuk mengabadikan suatu momen penting, yang dianggap sebagai ungkapan rasa syukur. Tidak ada yang salah dengan resepsi, tapi dapat kita perhatikan saat ini kebanyakan resepsi menghadirkan biduan-biduan yang sengaja berpakaian seksi dan menggoyangkan tubuhnya di hadapan undangan. Dan menyedihkan sekali, di antara para penonton justru anak-anak lah yang mendominasi.
Selain hanya dilakukan pada siang hari, banyak pula yang melakukannya sampai larut malam.Dan penontonnya juga adalah anak-anak. Tanpa berfikir panjang justru yang menari adalah para orang tua mereka. Siapa lagi yang jadi korban? Jika mereka bersikap yang diluar batas kekanak-kanakan mereka, lalu siapa yang patut untuk disalahkan?
0 komentar:
Posting Komentar