Tiga Ninja FLP SUMUT

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh... Bersiaplah untuk menggoreskan pena, lalu merubah dunia untuk lebih baik

GELAS GELAS KACA

Selamat datang di Blog saya, semoga tulisan-tulisan ini dapat menambah wawasan untuk lebih mengetahui berbagai hal.

Keindahan Alam dan Jiwa

Alam dan jiwa kita adalah satu, keindahan alam akan terpancar melalui jiwa-jiwa penghuninya.

Meminta Maaf dan Memaafkan

Mengakui kesalahan lalu meminta maaf adalah suatu perbuatan yang mulia, tetapi alangkah lebih mulia lagi bagi orang yang mau memaafkan sebelum orang lain meminta maaf, sekalipun terhadap yang jauh lebih muda dari kita.

Salam Kenal dan Terima Kasih

Salam kenal dari saya, semoga bermanfaat. Terima Kasih Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Senin, 27 Februari 2012

Sebuah Syair: Afifah Afra


Tak Mengapa (Sebuah Syair)


Untuk seorang kekasih:
Tak mengapa kumenjadi lilin
Ia memang remuk dilahap cahaya
Yang ia pancarkan sendiri
Yang ia bagikan sendiri

Namun jangan kira ia telah hilang bentuk
Tidak, sama sekali tidak

Ia tak hilang
Ia tak musnah

Ia hanya menguar
Menjadi bentuk yang lebih lembut
Karbon yang menelusup ke sela-sela stomata
Menjelmalah ia senyawa
Yang kau hisab tanpa kau tahu
Bahwa aku telah memasukimu
Merasuk dalam detak jantungmu
Mengalir bersama urat nadimu

Aku menyayangmu
Lebih dari kumenyayang diri
Maka, usai kubagikan cahaya
Tak mengapa jika ragaku luluh
Karena dengan cara itulah
Aku menyatu dengan jasadmu
Meski tak kau sadari
Meski tak kau sadari

Aku ingin percintaan kita
Bak udara dengan manusia

: Bak udara dengan manusia

(Kemanfaatan itu mungkin tak dirasa
Baru ketika tiada menggusur ada
Manusia tiba-tiba kehilangan nyawa)

Dan tahukah, wahai engkau?
Jika kau anggap aku penebar cahaya
Aku tak mau menjadi lampu
Yang tak mau mengorbankan diri
Untuk ujud yang lebih lembut
Aku ingin menjadi lilin
Tak mengapa menjadi lilin
Karena keremukan itu
Akan membuatku
Menyatu dengan jasadmu
Tanpa kau tahu

Tanpa kau tahu
Tak mengapa kau tak tahu
Karena cukup bagiku
Yang Maha Tahu

Minggu, 26 Februari 2012

(MASIH) KERINDUAN


Satria Jaka Psb

Suara kicauan burung, desiran dedaunan dan anak-anak yang menangis menjerit karena ditinggal oleh ibu. Hm, aku kembali pada masa lalu. Masa dimana bau keringat ibu selalu kuciumi. Masa kanak yang sedang bergelut dengan berbagai permainan tradisional. Masa dimana aku masih menjadi aku yang utuh. Masa dimana jernihnya air laut untuk kami renangi. Bersama tubuh dan hati yang masih telanjang.

Masih tentang kerinduan. Kerinduan yang telah terpaku di hatiku. Yang selama ini masih membatu karena beribu impian yang menggantung. Adalah masa kanak-kanak bersama suara-suara yang berkejaran, bersama kaki-kaki yang berlarian dan tangan-tangan yang saling berpegangan. Adalah rindu yang terus membuncak pada satu tempat aku dibesarkan.

Kerinduan itu semakin membumbung setelah lama di perantauan. Tak ada lagi teman, yang sudah menemani tidurku, yang selalu menjadi penghiburku, juga lawanku. Ialah saudara-saudara kandungku. Setelah kejadian itu, semua benar-benar berubah. Tak pernah lagi terasa kehangatan, tak pernah lagi merangkul kasih sayang. Semua hampir hilang.

Hm, aku adalah aku yang baru. Ingin terus baru. Selamanya akan baru. Ingin menjemput mimpi yang dulu menyapaku. Akan kutandangi satu persatu dengan tekad dan semangat yang membatu. Jika kau ingin menjadi aku, jadilah sekuat batu. Dan kau harus selembut dan seputih kapas. Jika kau ingin.

Aku akan menjemput rindu di sudut kotaku. Meski tak ada lagi tanah lapang tempatku (kami) bermain dulu. Meski telah musnah permainan yang kami cari sampai ke Ujung Batu. Dan tak ada lagi keakraban yang selalu menyapa. Inilah kota lamaku, kota yang telah menjelma sebagai tuan raja. Kota yang berjubah emas. kota, negeri berbilang kaum.

Satu jam menulis serentak FLP. Rumcay FLP Sumut.

Jumat, 24 Februari 2012

CINTA PERTAMAKU ADALAH FLP

Seperti cerita cinta yang sudah-sudah. Awalnya aku tak kenal dengan yang namanya FLP. Lalu di suatu sore aku mendapatkan selebaran kertas untuk formulir pendaftaran anggota baru FLP Sumut. Itupun aku harus bertanya terlebih dahulu, apa itu FLP. Setelah aku tahu bahwa FLP merupakan organisasi kepenulisan, aku putuskan untuk mendaftar.


Hari yang menegangkan. Ini adalah hari ujian untuk menentukan kelulusan bergabung dengan keluarga FLP. Hm, (macam betul aja pun ujiannya. Pake ujian tertulis dan wawancara lagi. Udah kayak seleksi IMB atau Indonesian Idol aja). Hari itu aku benar-benar pasrah akan ketentuan pilihan panitia. Karena aku benar-benar menyadari ketidak-tahuanku terhadap FLP. Mana di tempat yang lain beberapa orang yang sepertinya sudah sangat mengenal FLP berkumpul, bercerita mengenai kepenulisan. (Wah, aku gak berani mendekat, takut mati di tempat pula). Tapi, setelah mendapatkan hasil keputusan panitia ternyata aku terpilih untuk diterima (uji coba) anggota baru. Rasanya seperti jatuh dari lantai lima dan nyangkut di besi lantai dua (tanggung, gak sampe lantai satu).

Ternyata setelah beberapa bulan bergabung, benih-benih cinta itu mulai tumbuh. Aku tak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini sebelumnya. Satu hari tak berjumpa, rindunya seperti kejepit pintu (memar). Dan di sini pula aku menemukan orang-orang yang berbeda. Mereka sudah menjadi bagian dari diriku, sebab jika tergores  sajapun, secara refleks aku juga merasakannya (Lebay... *jeritan pembaca). Tenang-tenang. Back to topic.

Rasa inilah yang kusebut cinta. Rasa yang sebelumnya tak pernah melekat dimanapun, rasa yang sebelumnya masih malu-malu untuk keluar. FLP cinta pertamaku. Artinya aku dituntut untuk menjadi seorang penulis. Aku selalu meng-amin-i tuntutan itu. Tapi coba simak sebentar kawan, cuplikan kejadian berikut;
Seorang teman pernah bertanya padaku. Setelah beberapa kali ia membaca sebuah tulisan tentang rangkaian cita-cita dan impianku, yang tertempel di dinding kamar. Ia heran. Kenapa dari sekian banyak cita-cita dan impianku, tak ada tecantumkan untuk menjadi penulis. Aku hanya tersenyum. Sebab bagiku, penulis bukanlah cita-cita. Aku tak ingin berhenti bercita-cita hanya sampai pada "penulis" saja.Tapi aku ingin menuliskan semua impian dan cita-citaku melalui sebuah rangkaian kalimat sederhana untuk dapat merubah hidupku dan dunia. Sekalipun aku tak pernah mendapat pengakuan untuk menjadi seorang penulis. Karena menulis adalah kebutuhan, bukan profesi.

HARI YANG BERULANG

22-02-2012
Angka yang indah. Setiap tahun angka ini selalu berulang. Ia menjadi satu angka yang istimewa, dalam hidup dan mati. Hm, aku hanya bisa menikmati dan berdoa, semoga dalam setiap waktu adalah berkah.

Pagi tadi langit begitu cerah, seakan menyapaku dengan senyum ramah, ia juga sempat mencubitku. (Sedikit mengeluh kesakitan.) Hm, hari ini langit seperti memberiku hadiah. Ia tahu yang aku inginkan, hujan. (Ups, tapi aku juga gak ingin kalau seharian ini hujan.) Yang benar saja? Tadi itu hujannya sangat deras, dalam hitungan beberapa menit ia pergi menjauh dan menghilang. Subhanallah. Hanya sekedar meringankan pekerjaanku, tanaman-tanamanku sudah basah. Lain lagi, langitnya menjadi bersahabat. Sejuk. Ini berkah bagi hari yang berulang.

InsyaAllah. Aku adalah yang baru. Ini adalah terusan jalan yang harus kutempuh. Telah sampai langkahku di persimpangan. Banyak sekali persimpangan yang harus kupilih. Harus memilih dan melanjutkan perjalanan. Semoga ini jalan yang tepat.

Aku yang baru untuk hari yang berulang. Masih aku beberapa waktu yang lalu, belum menjadi baru seutuhnya. Baru saja kulalui, aku bertemu dengan wajah lama yang sudah tak kukenali. Ia ingin mengikutiku lagi, aku diam. (Merinding terus dalam beberapa hari). Dia terus saja mengikuti. Aku marah, aku kesal, aku tak mau ia hadir dan mengganggu. PERGI!!!
Aku tak tahu, ia benar-benar pergi atau hanya bersembunyi.

Malam yang damai. Sendiri. Hari yang berulang, seperti waktu itu. Merenung. Lagi-lagi darah itu tertelan. Semoga saja ini hanya darah bekas luka gusiku. Harapan itu kupastikan akan datang. Aku tak menginginkan pengakuan. Aku tak mendambakan pujian. Aku tak mengharapkan popularitas. Sebab aku adalah aku yang baru. Hari yang berulang, semoga kan terus berulang dalam keberkahan.

Rabu, 22 Februari 2012

RINDU PULANG

Sendiri, banyak tugas, gak ada kerja tetap. Hmm... penat. Mungkin bagi sebagian orang sangat mendambakan aktivitas yang kujalani sehari-hari, tapi bagiku ini mulai membosankan. Memang hidup itu tak pernah lepas dari sebuah pepatah "rumput tetangga selalu tampak lebih hijau". Ini agaknya perlu untuk diperbaiki, iri terhadap kepunyaan orang lain itu tidak baik, akan tetapi iri terhadap kelebihan orang lain akan mampu memacu untuk lebih baik.

Masih sendiri. Bermuhasabah, bermunajat, dan berdoa. Kiranya ini lebih baik untuk saat ini, intropeksi diri dalam kesendirian, memperbaiki segala kekurangan, untuk tampil menjadi pribadi yang lebih baik (harus menjadi diri sendiri). Apapun itu jika dilakukan dari hati, akan menghasilkan yang jauh lebih baik dari harapan.


Kesendirian. Mengingatkan pada banyak hal yang pernah kita lakukan.
Renungan. Mengembalikan diri untuk menjadi fitrah.

Kesepian. Menghantarkan pada masa lalu dan kebersamaan dengan orang-orang tersayang.
Tiga kata ini menghantarkanku untuk kembali ke kampung halaman. Walaupun bagi kebanyakan orang tempatku sekarang adalah dambaan. Tapi bagiku, kampung halaman adalah tempat pulang. Tempat dimana aku bisa tersenyum lepas, tempat dimana aku bisa tertawa 'elegan', tempat dimana aku bisa berkumpul dengan orang-orang yang sudah menjadi teman dan sahabat sejak aku bayi. Ya, rumah.

Sibolga, adalah rumah terindahku. Bagiku, ia adalah tempat yang eksotis, ia adalah tempat yang religi, ia adalah tempat yang nyaman dan damai, ia adalah aku. Ketenangan dan kedamaian mudah kuresapi di tempat ini. Jika malas untuk keluar rumah, tinggal duduk ke warung belakang, berdiri di bilik jendela, lautan luas siap menghibur. Menikmati deburan ombak, angin sepoy yang tak berhenti berlari, dan jejeran kapal nelayan juga bersedia menghantarkan lamunan. Hm... Indah sekali. Aku damai. Aku tenang. Aku tentram. Aku berkecamuk untuk pulang.


Bukan hanya itu. Jika setiap hari di rumah terus, pasti bosan, ingin jalan sana-jalan sini. Sibolga, ia tak seluas negeri-negeri lain yang ada di bumi Indonesia, bahkan ia adalah negeri terkecil. Tapi makna yang tersisip di antaranya mampu menghantarkanku pada kedamaian dan kebebasan yang terlukis dari lautan luas ini. Selain itu tempat yang mampu membuat aku kenyang oleh ketenangan adalah pantai. Pantainya mungkin tak seindah pantai-pantai terkenal di dunia. Tapi bagiku, ia adalah kekasih. Kekasih yang mendekatkanku pada Kekasih yang sesungguhnya. Sambil menikmati tegukan minuman dingin dan gigitan makanan ringan, duduk ataupun berjalan menyusuri bibir pantai adalah kelembutan yang terpancar dari negeri ini.


Aku di sini, masih saja berkutat pada buku-buku, televisi, handphone dan laptop kecil. Menuliskan sebuah kenangan atas kerinduan yang mendalam. Aku ingin pulang.

Sabtu, 18 Februari 2012

KAU


KAU
Oleh: Satria Jaka Psb

lagilagi tentang zimbe yang berdentum
   dum dum dum dum
      dum dum dum
         dum dum
            dum
.
hening.

lagilagi apiapi yang menyulut di pucuk
lilin
meleleh leleh leh
eh
padam.

lagilagilagilagila
gilagilagilagilagi

(masih) tentang kau

Rumah Cahaya, FLP Sumut

Jumat, 17 Februari 2012

SELAMAT DATANG PAGI

                                                         .....Selamat datang pagi.....
Hari ini pagi membawa satu kecerahan, meski di luar sana hawanya cukup menusuk sebab angin mainnya ramai tapi lembut, hm... nikmatnya jika diajak kembali tidur di pangkuan sang kasur. Eps, tapi tidak boleh dilakukan, karena pagi ini ada sesuatu yang seru memanggil jiwa. Ba'da Shubuh itu nikmat, ada yang tilawah, ada yang menulis, ada juga yang sedang baca buku, bermanfaat ya semua? Kalau tiap hari begini, terasa deh nikmatnya hidup (pagi).

"Islam itu indah, Islam itu cinta" begitu kata mas gagah melalui isi surat terakhirnya pada adik tersayangnya, Gita. Sungguh ramuan pagi yang sangat dahsyat, sambil sesekali meneguk manisnya teh buatan seorang sahabat yang baik hati. Islam itu juga manis, sangat lekat terasa manisnya di lidah ketika berucap. Sungguh menenangkan hati, hati siapa saja. "Kita itu bersaudara. Ya, peduli terhadap keluarga, tetangga, orang-orang sekitar kita. Tapi bukan berarti kita alpa pada saudara-saudara kita di tempat yang jauh, yang sedang menderita karena kelaparan kebebasan, kelaparan harta, juga kelaparan makanan. Yups, Saudara-saudara kita yang sedang menderita bersebab negerinya tertimpa musibah, yang terus dijajah."

Jadi ingin menjadi Mas Gagah, juga seperti pria "berbaju kotak-kotak" itu. Hehehe.... Ingat adik perempuan di pagi hari, semoga dia juga bisa menjadi Gita yang baik hati dan menjaga fikrah muslimahnya. Ngantuk, dah gak lagi... tapi keburu lembar-demi lembar catatan Mas Gagah pergi, selesai juga deh bacaan.

Ini suatu pengalaman pagi yang nikmat, bercampur deru lembut angin dan awan yang mulai menghitam di luar sana. Hujan Pagi Yang Kunanti....


Rumah Cahaya, Forum Lingkar Pena Sumatera Utara

Rabu, 15 Februari 2012

RENUNGAN PAGI

Kata maaf sangat penting untuk mendulang suatu kebahagiaan dan ketenangan, sebab melalui kata maaf perasaan bersalah akan kembali normal. Memang hidup penuh dengan lika-liku, terkadang kita terlalu membawa perasaan senang sehingga lupa dengan kesalahan.

Jauh belakangan ini (mungkin) terlalu bahagia, sehingga (tak salah) jika ada hadits yang mengatakan bahwa banyak tertawa akan memudahkan setan merasuki hati kita. Ini memang sangat terasa, hidup memang selalu tampak bahagia tapi sebenarnya hatinya sudah terasa sangat kosong dan hampa, dalam setiap sholat pun sangat sedikit bisa merasakan kenikmatannya. Ya Allah, jika memang Engkau selangkah telah menjauh, hamba mohon kembalilah dua langkah, sebab hamba hanya makhluk yang lemah terhadap rayuan dan hasutan syetan murkah-Mu.

Maaf memang suatu kata yang sering terlontar ketika menyadari suatu kesalahan, apalagi jika kesalahan itu kita lakukan tehadap orang terdekat kita. Tapi, apakah kata maaf juga sering terlontar ketika kita melakukan kesalahan kepada Sang Pemaaf? Astaghfirullah... ini hanya sebuah renungan pagi hari. Memaafkan sesungguhnya lebih mulia sebelum orang lain meminta maaf, Subhanallah sungguh mulia hati mereka yang pemaaf.

Pagi ini langit dan udara sangat bersahabat, semoga sejatinya hati yang lembut akan selalu peka terhadap suatu kebaikan dan menghinakan setiap keburukan. Amin Ya Robbal 'alamin...

Sabtu, 11 Februari 2012

LOMBA CIPTA CERPEN - NASIONAL

LOMBA CIPTA CERPEN KARYA MAHASISWA --- LOMBA NASIONAL
by Hasudungan Rudy Yanto Sitohang on Saturday, January 14, 2012 at 1:50am 
infonya Copas; dari fb Lpm Obsesi Stain Purwokerto
 
Assalamualaikum wr wb.
 
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PURWOKERTO berkembang menjadi Perguraun Tinggi yang memiliki tradisi membaca dan menulis yang berbasis kepada agama dan kebudayaan, sedemikian bagus. Di perguruan tinggi ini bermunculan forum-forum diskusi, komunitas-komunitas kebudayaan, terbit majalah OBSESI yang bukan cuma bacaan internal kampus melainkan dibaca oleh masyarakat umum, tabloid POIN, Teater DIDIK, Radio, dan banyak kreativitas lain.
 
Lima tahun ini, LEMBAGA PERS MAHASISWA STAIN PURWOKERTO menyelenggarakan lomba tingkat nasional, dengan maksud memberi ruang bagi kreativitas mahasiswa Indonesia umumnya sekaligus mahasiswa STAIN Purwokerto. Dari lomba ini diterbitkan buku puisi, buku cerpen, dan buku esai, yang kemudian menjadi barometer perkembangan tradisi keilmuan mahasiswa Indonesia umumnya dan STAIN Purwokerto khususnya.
 
Lomba Nasional dan buku ini menjadi "Jembatan" silaturrahmi intelektualitas di antara mahasiswa, ajang informasi, ajang kompetisi, "ajang jodoh", saling belajar, menjadi lebur jarak antara Universitas "Besar" dan "Kecil", "Terkenal" dan "Tidak Terkenal", sebab yang dipertaruhkan dari awal dan akhirnya adalah KARYA.
 
Untuk itu, tahun ini LPM STAIN PURWOKERTO membuka Lomba Cipta Cerpen Karya Mahasiswa untuk Tingkat Nasional (Maksudnya boleh diikuti oleh siapa saja asal statusnya "Mahasiswa S-1), dengan ketentuan sebagai berikut:
 
1. Tema lomba cerpen : "Percintaan dengan latar belakang cerita warna lokal---kearifan lokal";
 
2. Tiap cerpenis hanya boleh mengikutsertakan 1 cerpen terbaiknya;
 
3. Melampirkan scan Kartu Mahasiswa dan foto diri (close up);
 
4. Panjang cerpen 6-8 halaman;
 
5. Menyertakan biografi cerpenis maksimal 1 halaman (ada nama dan alamat lengkap perguruan tinggi tempat studi; ada e-mail; dan nomor HP yang bisa dihubungi ketika pengumuman lomba);
 
6. Ditulis dengan huruf times new roman, size 12;
 
7. Pengiriman cerpen dibuka dari Jumat 13 Januari 2012, dan ditutup pada Jumat 30 Maret 2012; cerpen diemailkan ke = obsesipress@gmail.com
 
Lomba Cipta Cerpen Karya Mahasiswa untuk Tingkat Nasional ini akan memilih cerpen Juara 1-3 dan 27 cerpen nominasi, dan akan diterbitkan dalam wujud antologi cerpen yang dicetak eksklusif. Cerpen Juara 1-3 akan mendapatkan hadiah:
 
Juara I: uang Rp 1.750.000+Sertifikat Juara I+5 eksemplar buku cerpen;
 
Juara II: uang Rp 1.500.000+Sertifikat Juara II+5 eksemplar buku cerpen;
 
Juara III: uang Rp 1.000.000+Sertifikat Juara III+5 eksemplar buku cerpen;
 
Dan para nominator mendapatkan 2 eksemplar buku cerpen.
 
(Hadiah tersebut akan diberikan dalam acara "Penghargaan Budaya LPM STAIN Purwokerto 2012", yang akan digelar bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional Rabu 2 Mei 2012).
 
Dewan Juri:
 
1. Drs. Joni Ariadinata --- Cerpenis LAMPOR, Pimred Junal CERPAN, Redaktur Majalah Sastra HORISON, Jakarta;
 
2. Heru Kurniawan, S.Pd., M.A. --- Cerpenis, Penyair, penulis buku-buku sastra, dosen ilmu sastra, kandidat Doktor;
 
3. Abdul Wachid B.S., S.S., M.Hum. -- Kritikus Sastra, Sastrawan.
 
Wassalamualaikum wr wb.
 
Jumat 13 Januarai 2012,
 
Hormat Kami,
 
Pimpinan Umum LPM STAIN pURWOKERTO,
 
Ttd.
 
FITRIYANTO
 
Hp. 085 227 558 716/ 087 737 552 876

LOMBA MENULIS HANGAT DEKAPAN CINTA IBU

Deadline: 22 Februari 2012 

Syarat dan Ketentuan:
1.     Terbuka untuk  umum dan anggota Writing Revolution.
2.     Tema: "HANGAT DEKAPAN CINTA IBU". 
3.     Merupakan kisah nyata yang ditulis dengan gaya bercerita (narasi) yang mengalir dan indah (boleh memasukan dialog). Berisi tentang kerinduan kenangan-kenangan indah bersama ibu, momentum paling berkesan, dan hangatnya kasih sayangnya.
4.     Setiap peserta hanya boleh mengikutkan 1 tulisan.
5.     Panjang tulisan dengan judul maksimal 750 kata atau 3 halaman spasi 2 (ganda), jenis huruf Times New Roman ukuran 12. 
6.      Tulis biodata di bagian akhir tulisan maksimal 100 kata.
7.     Tulisan dikirim dalam LAMPIRKAN FILE (Attach File) ke email:Antologi_WR@yahoo.co.id
8.     Tulis di judul email: Event WR Publishing: JUDUL TULISAN-Nama Penulis.
9.     Sebarkan informasi ini sebanyak-banyaknya di FB dan Blog kamu.
10.    Koordinator: Rurin Kurniati.

ANAK - ANAK YANG TERCEMAR

Resepsi pernikahan yang seharusnya dapat dijadikan sebagai momen penting dan berkesan, tapi belakangan menjadi virus yang dapat menyerang perkembangan anak. Ya, bagaimana tidak, momen penting yang seharusnya digelar sebagai rasa syukur berubah menjadi pendidikan yang buruk bagi anak.

Lebih menyedihkan lagi, bagi orang tua yang tidak mengerti arti pendidikan sebenarnya. Kebanyakan mereka menganggap pendidikan hanya didapatkan di sekolah saja, tanpa pernah berfikir bahwa sikap dan keseharian yang ditunjukkan juga akan mampu merusak perilaku anak. Biasanya kalau hal ini terjadi, justru malah pihak sekolah bahkan guru yang disalahkan.

Kembali ke resepsi pernikahan. Sungguh menyedihkan bagi kebanyakan kita yang menganggap resepsi adalah satu-satunya cara untuk mengabadikan suatu momen penting, yang dianggap sebagai ungkapan rasa syukur. Tidak ada yang salah dengan resepsi, tapi dapat kita perhatikan saat ini kebanyakan resepsi menghadirkan biduan-biduan yang sengaja berpakaian seksi dan menggoyangkan tubuhnya di hadapan undangan. Dan menyedihkan sekali, di antara para penonton justru anak-anak lah yang mendominasi.


Selain hanya dilakukan pada siang hari, banyak pula yang melakukannya sampai larut malam.Dan penontonnya juga adalah anak-anak. Tanpa berfikir panjang justru yang menari adalah para orang tua mereka. Siapa lagi yang jadi korban? Jika mereka bersikap yang diluar batas kekanak-kanakan mereka, lalu siapa yang patut untuk disalahkan?

Rabu, 08 Februari 2012

Gelas Kaca Cintaku

Setiap pagi setiap hari
kuteguk air cinta melalui gelas kaca
menikmati segarnya rasa haus
kehausanku pada kasih yang pernah kau ramu

Manisnya senyum yang terlintas pada anggur-
pengorbanan hidupmu untukku
kuingin mabuk semabuk mabuknya
sampai tak sadarkan diri
untuk terus ada setiap malam tahajjudku
lalu kan kuramukan doadoa yang pernah kau janjikan dulu

aih, aku ingin sekali datang padamu
merangkul dan mencumbuimu
melalui gelas kaca yang pernah kita teguk bersama
lalu akan kukatakan padamu
"aku lelah menunggu sampai pagi"
biarlah kusimpan gelas ini di lemari cinta yang pernah kutunjukkan padamu

Rumcay FLP Sumut, Februari 2012

Gelas Kaca Cintaku

setiap pagi setiap hari
kuteguk air cinta melalui gelas kaca
menikmati segarnya rasa haus
kehausanku pada kasih yang pernah kau ramu

manisnya senyum yang terlintas pada anggur
pengorbanan hidupmu untukku
kuingin mabuk semabuk mabuknya
sampai tak sadarkan diri
untuk terus ada setiap malam tahajjudku
lalu kan kuramukan doadoa yang pernah kau janjikan dulu

aih, aku ingin sekali datang padamu
merangkul dan mencumbuimu
melalui gelas kaca yang pernah kita teguk bersama
lalu akan kukatakan padamu
"aku lelah menunggu sampai pagi"
biarlah kusimpan gelas ini di lemari cinta yang pernah kutunjukkan padamu

Senin, 06 Februari 2012

FLPers SUMUT TEREKSIS 2011-2012 Bagian II


Hmm... berjumpa lagi dengan blog Gelas Gelas Kaca. Sudah baca bagian pertama dari tulisan ini kan? (kalau belum, disarankan untuk membacanya dulu deh, hehehe). FLP itu adalah rumah bagi penulis untuk menyalurkan dakwah yang baik. Nah, mau tahu siapa orang yang telah berkecimpung di dunia FLP-Rumah Cahaya (Rumcay)?

Mereka adalah orang-orang yang sengaja dipilih karena semangat dan marwah yang baik. Ini dia mereka:

1. Eza Budiono.
Eza adalah salah satu pria FLPers yang pendiam dan dingin. Dia termasuk FLPers yang berpoligami dengan berbagai organisasi yang lain, tapi dia tetap menjaga kesetiaan terhadap organisasi lainnya. Dia termasuk orang yang terbuka dalam segala perasaan, namun terlalu diam saat berbicara.

2. Fitri Arniza (Finza)
Finza adalah FLPers yang bergelut dengan deklamasi puisi dan berbagai tulisan di berbagai media. Hm, sekarang dia telah lebih diam dan 'girly-islami' banget, sungguh mengesankan.

3. Endang Sugiharti
Beberapa karya puisinya telah berhasil menjadi pemenang dalam even perlombaan. Ya, dia adalah orang yang sangat supel, asik untuk menjadi teman dan mudah diajak bekerja sama. Semangat dan kegigihannya untuk selalu utuh dalam FLP menjadikan dia sebagai salah satu FLPers tereksis.

4. Fitrah Nuraidillah Nst
Yang satu ini termasuk FLPers 'rame' dalam setiap kehadirannya. Dia selalu aktif dalam setiap pertemuan, tanggung jawabnya bisa dipercaya untuk bekerja sama.

5. Sri Laili Hidayati Tarigan
FLPers satu ini sangat senang dengan julukannya sebagai 'Bunda', panggilan ini menjadi panggilan tetap baginya. Ya, dia sangat senang dengan dunia anak, sebagai biro Rumcay dia selalu berusaha untuk aktif.

6.Lailan Syafira
Hm, wanita FLPers satu ini sangat mudah kok untuk diketahui profilnya. Tulisannya telah banyak dimuat di berbagai media, untuk mengetahui dia tinggal meng-klik nama lengkapnya lalu akan muncul profil lengkap tentang dia.

Nah, masih penasaran dengan penghuni Rumcay lainnya? Nantikan saja tulisan selanjutnya....
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan maaf lahir batin ya....

Minggu, 05 Februari 2012

FLPers SUMUT TEREKSIS 2011-2012


Siapa sih yang belum kenal sama yang namanya FLP (Forum Lingkar Pena), FLP sudah ada hampir di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri FLP juga sudah mendaratkan penanya. FLP juga sudah menggoreskan penanya melalui tangan-tangan pemuda-pemudi Sumatera Utara selama kurang lebih sebelas tahun. Pada tahun 2010 lalu, FLP SUMUT merekrut tangan-tangan pena yang baru demi meneruskan dakwah melalui tulisan dan demi keberlangsungan goresan pena selanjutnya.


Dan sekarang, satu tahun sudah berlalu. Sesuai hukum alam, bagi yang kuat dan sungguh-sungguh pasti akan tetap bertahan, begitupun tangan-tangan baru ini, beberapa diantaranya ada yang telah lecet, patah bahkan hilang. Sedangkan yang bertahan adalah mereka yang memang sungguh-sungguh, meskipun luka berdarah mewarnai permukaan kulit. Dan itulah mereka FLPers teraktif sepanjang tahun 2011-2012, mau tahu?



1. M.N. Fadhli
Beliau adalah ketua umum FLP SUMUT saat ini. Dia adalah seorang ketua yang mampu mengayomi dan memberikan motivasi bagi keluarga Rumah Cahaya (Rumcay). Semangat dan kesungguhannya menjadi satu cambuk bagi anggota untuk terus memperjuangkan nama FLP sebagai keluarga baru. Beberapa karyanya sudah banyak dimuat di beberapa media lokal, beliau lebih menggauli dunia fiksi-puisi. M.N. Fadhli termasuk dalam penyair muda yang sangat berbakat di Sumut maupun nasional.


2. Nurul Fauziah (Zee)
Perempuan muda cermat satu ini adalah salah satu icon FLP SUMUT. Dia dikenal sebagai seorang yang ulet dan penuh semangat. Banyak kata-kata 'istimewa' yang menjadi ciri khasnya bahkan tertular ke penghuni Rumcay lainnya. Selalu tampak riang dan tersenyum lepas adalah sesuatu yang sangat mudah diingat darinya. Penulis buku 'Gue Gak Cupu' yang satu ini selalu memberikan atmosfir positif bagi siapa saja, sebab kapan dan dimanapun dia selalu tampak ceria.


3. Fitri A.B
Yups, sesuai namanya 'Fitri' dia adalah sosok wanita yang sangat disegani. Selalu tersenyum dan baik hati pastinya. Beberapa tulisannya pernah menghiasi halaman di beberapa media lokal, tulisan-tulisannya juga telah banyak yang dibukukan. Ciri khas yang mudah diingat dari sosok yang satu ini adalah selalu mengucapkan 'maaf lahir batin ya' di akhir setiap pertemuan.


4. Abdillah Putra Siregar
Cerpenis satu ini adalah salah seorang pengurus FLP yang sangat berbakat, tulisannya sudah banyak menghiasi media massa lokal. Namanya sudah sangat dikenal di kalangan penulis dan pembaca. Dia selalu tampak sederhana, dia juga cukup di segani, sebab banyak hal yang ia ciptakan melalui diam. Dia juga sosok yang mampu untuk mengayomi dan lebih dekat pada semua orang, khususnya melalui tulisan.

5. Dewi Chairani
FLPers satu ini lebih bergiat kepada aksi di atas panggung, dia lebih menyukai hal-hal yang langsung dapat di nikmati dengan kebersamaan. Meski demikian, tulisannya juga sudah sering memadati ruang media lokal. Dia dikenal sebagai pekerja keras tanpa pernah berpikir meninggalkan tanggung jawab yang lainnya.


6. Lia 'Coleha'
Hmm, sesaui namanya 'Coleha' dia adalah sosok ke-ibu-an, penuh perhatian dan kasih sayang. Tak jauh berbeda dengan kenyataan, goresan tangannya pun memiliki ruh dan marwah yang kuat untuk dakwah. Penggemar berat Bollywood ini ternyata sudah menebarkan virusnya ke seisi Rumcay.



7. Ririn Anindya
FLPers satu ini bisa dikatakan sebagai salah satu icon 'girly' FLP SUMUT. Ketenangan yang ia bawa selalu menghadirkan kenyamanan bagi orang lain. Sikap ramah dan tebar senyumnya juga menghadirkan kedamaian dimanapun, termasuk di Rumcay.



8. Cipta Arief Wibawa
Sepertinya, nama pria satu ini sudah sangat sering menghiasi jaringan sosial dan media online. Ia adalah salah satu penyair muda sumut yang sangat berbakat, puisi-puisinya juga sudah sering mewarnai media lokal juga media di luar sumut. Dia adalah sosok yang sangat sibuk bercengkrama dengan internet setiap hari.


9. Satria Jaka Psb
Hmm, seorang yang selalu tampak ceria tapi juga penuh sandiwara. Ia adalah sosok yang mudah berbaur dengan orang lain. Ups, tapi jangan salah paham dulu, dia juga sosok yang sangat pendiam bagi orang yang belum/baru saja dikenal, meski sebenarnya kalian akan terkejut ketika melihat dia 'sebenarnya' setelah mengenalinya lebih dekat.


10. Arie Azhari Nst
'Kritikus sastra' adalah julukan yang lebih tepat untuknya. Beberapa tulisannya sudah menghiasi media melalui puisi-puisi penanya.



11. Adi Dharma Suhardi
Penulis buku 'RIN' ini adalah sosok yang dikenal sebagai orang yang berkeinginan kuat. Demi keinginannya untuk membuat sebuah buku pun terus dipacu dan pada akhirnya ia berhasil menerbitkan buku perdana. InsyaAllah akan berlanjut untuk buku-buku berikutnya.


12. Suci Widya Sari
Wanita yang bergelut di dunia psikologi ini, sangat tampil berbeda setelah lebih mendalami kajian agama. Ia saat ini lebih dikenal lembut dan berpikiran damai. Dia juga sangat ulet dan ringan tangan, baginya 'selagi pekerjaan bisa untuk diselesaikan, maka harus diselesaikan'.

13. Fadhly Pratama
Pria satu ini sangat dingin dan tertutup, ia lebih terlihat senang jika bergelut dengan diri sendiri. Ia memfokuskan tulisannya melalui cerpen, jika ditilik melalui tulisan 'dia adalah sosok yang romantis'.

14. Pertiwi Soraya
FLP Sumut bukan hanya memiliki pria dingin dan tertutup, tapi juga sosok wanita yang sangat dingin dan tertutup. Ya, dia adalah Pertiwi Soraya, sikap diamnya selalu mewarnai pertemuan, tapi dia juga termasuk orang yang mudah dan asik untuk diajak bekerja sama.

15. Kyo Rizk Han
Gokil, rame dan asik. Ya, tiga kata itu sudah mewakili sosok wanita ini. Ia juga sudah sangat dikenal di dunia sastra kota Medan.

FLP memang mempunyai banyak warna, seperti halnya pelangi. Warna-warna indah yang muncul dipermukaan bukan hanya karena pemantulan cahaya, melainkan akibat penggabungan warna-warna lain di belakangnya yang tertutupi. 'Warna permukaan itu adalah warna untuk semua'.


Tulisan ini dibuat untuk motivasi agar kita lebih semangat berdakwah melalui tulisan, bagi teman-teman yang tidak tercantum namanya mohon dimaafkan, ini semua karena keterbatasan waktu dan pengamatan. Saya ucapkan terima kasih...
Maaf lahir batin ya.