Langkahku telah lelah menelusuri sudut-sudut kota
Mencari abi, umi dan kakak tercinta
Aku hanya seorang bocah kecil tak berdaya
Menuju tujuh tahun hidup di dunia
Tanganku telah penuh dengan darah, kakiku tak mau
henti melangkah
Di dadaku peluru-peluru telah bersarang sejak
beberapa hari yang lalu
Di kepalaku abi, umi, kakak masih memanggil dengan
suara cinta.
Hari kian gelap, aku takut, aku resah
Tak ingin kembali ke rumah, di sana telah hilang
semua keluarga
Abi, aku sendiri. Aku tak mampu melawan senapan para
zionis
Bertubi-tubi dadaku dipaksa menyimpan peluru
Berkali-kali kuusap airmata, kuusap luka yang terus
berdarah.
Umi, aku takut. Tak ada kehangatan yang memelukku
Tak ada usapan jemarimu yang menenangkanku
Nafasku kian tersengal, aku butuh umi.
Malam ini aku harus tidur di antara mayat-mayat
muslim di negeri ini
Di bawah tank, di antara bom yang selalu bernyanyi
kemenangan,
Abi, umi, kakak, aku mencari kalian sampai ke
sudut-sudut kota
Sampai malam ini, malam yang paling kutakuti.
0 komentar:
Posting Komentar