Kamis, 01 Maret 2012

JALAN HATI UNTUK WAKTU

Saudara, bilakah kau lukis wajahku pada dinding kamar kita?
andai sudah, usahlah kau beri warna
biar nanti aku yang mewarnai di dinding hatiku

Saudara, kau yang kelak pergi mencari arti cintamu
jangan palingkan wajahmu ke arahku lagi
agar kau kuat mencari nafkah hati untuk kita

Saudara, aku kini sendiri menunggu hatimu yang kian merah
(harapku begitu)
semerah baju yang kau titipkan di kamar kita
ah, kuharap juga hatimu berbunga seperti rajutan tanganku 
dini hari sebelum keberangtanmu

Kelak jika kau kembali, aku harap tak di sini
aku tak mungkin menunggu yang sudah pasti bukan kumiliki
aku telah pergi

aku telah pergi, bukan hatiku


0 komentar:

Posting Komentar