Saudara, bilakah kau lukis wajahku pada dinding kamar kita?
andai sudah, usahlah kau beri warna
biar nanti aku yang mewarnai di dinding hatiku
Saudara, kau yang kelak pergi mencari arti cintamu
jangan palingkan wajahmu ke arahku lagi
agar kau kuat mencari nafkah hati untuk kita
Saudara, aku kini sendiri menunggu hatimu yang kian merah
(harapku begitu)
semerah baju yang kau titipkan di kamar kita
ah, kuharap juga hatimu berbunga seperti rajutan tanganku
dini hari sebelum keberangtanmu
Kelak jika kau kembali, aku harap tak di sini
aku tak mungkin menunggu yang sudah pasti bukan kumiliki
aku telah pergi
aku telah pergi, bukan hatiku
0 komentar:
Posting Komentar