Senin, 26 Desember 2011

SURAT CINTA BUAT IBU (FLP SUMUT)



Dear Mom (FLP Sumut)

Sebenarnya aku masih ingin meminta waktu lebih lama lagi untuk merenungi diri, menyiasati keegoisan yang pernah tumbuh di hatiku. Ini sangat singkat bagiku untuk memberi komentar, kritik dan saran terhadap orang tua yang telah mengandungku, menyusuiku, dan (sedang) berusaha membesarkanku. Sebab aku belum pantas memberi penilaian apapun, sekecil apapun. Aku hanya bisa mengucapkan ribuan terima kasih, sebab FLP Sumut mau menerima aku apa adanya.

FLP Sumut adalah ibu. Itu kalimat yang selalu kita lontarkan. Lantas, apa yang bisa kita berikan? Pertanyaan inilah yang selalu menghambat langkahku. Sedangkan aku belum tahu, apakah aku sudah terlahir atau masih dalam kandungan ibuku. Duniaku saat ini dengan dunia yang pernah kudengar-dengar (itu) sepertinya masih jauh berbeda. Bu, terima kasih. Aku merindukanmu, aku butuh kasih sayangmu, aku butuh pengertianmu, aku juga butuh bimbinganmu.

Dear mom (FLP Sumut)

Aku pernah dengar “di FLP yang besar itu bukan namanya, tapi orangnya”. Lalu mereka tersenyum setelah mengatakan itu. Apakah harus selalu begitu? Ketika anak berhasil, maka ibu akan tenggelam?. Kalau aku sudah bisa berbicara, aku ingin berkata pada (calon) abang dan kakak ku, perihal kebesaran nama yang dibawa oleh anak-anak ibu. “Kalau bisa ayolah kita bantu ibu, menemukan bakat-bakat yang ada pada kami (kita semua). Lalu kita asah bakat itu, kemudian kita tunjukkan pada dunia bahwa FLP Sumut telah bangun dari tidur lelapnya”.

Oh iya, ketika diawal pertemuan aku di terima di rumah (FLP Sumut), abang dan kakak selalu berkata bahwa FLP tidak bisa memberikan apa-apa, jadi jangan pernah merasa hebat atau berharap banyak dari sini. Jika saja ibu mendengar itu, aku yakin pasti dia akan menangis tersedu-sedan. Betapa sakit hatinya mendengar didikan anak-anak tertuanya pada adik-adiknya. Maka sebenarnya, aku tidak suka kalau kalimat itu diulang-ulang lagi. Sebab ibu bisa mendatangkan harapan, mewujudkan mimpi, memberikan apa yang kita inginkan melalui kasih sayang. Dan cinta yang kita tanam saat ini pun tidak terasa hambar.

Salam hangat buat ibu. Aku merindukan belaianmu, kasih sayangmu, juga perhatianmu.

Terima kasih banyak ibu (FLP Sumut).


Dari anakmu

Jaka Satria

1 komentar:

  1. Dan FLP-SU adalah tempat aku melabuhkan rindu. Senang bisa bergabung dengan penulis-penulis masa depan. :D

    BalasHapus