Lantaran untuk menyebut namamu saja pun aku telah kaku, kini aku sudah tak mampu melukismu di benak. Ah, kurasa kau pun sudah tak ingin lagi kutulis dengan kerinduan. Tapi aku masih merindukanmu! "Rindukan saja" pasti itu yang ingin kau jawab. Hahaha... aku terlalu jauh bermain rindu, sedang kini kau telah jauh berlabuh di ujung lautan luas. Oi... aku masih di bibir pantai bermain ombak.
Ombak,
datanglah padaku membawa sebungkus obat rindu
aku telah menunggu sejak ia menjauh
sampai kini,
sampai aku telah abu dan menjadi pepasir
datanglah padaku melalui angin, melalui badai, melalui jantung
melalui hati.
rindu
Lantas, puisiku selalu saja tersapu olehnya. Engkau, oh engkau. yang hanya sekejap saja menutup kesepian dengan kesepian. Masihkah akan terus sepi sampai aku benar-benar sepi?
Jaka Satria
Senin, 02 Juli 2012
KESEPIAN SEPI
07.02
No comments
0 komentar:
Posting Komentar