Tiga Ninja FLP SUMUT

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh... Bersiaplah untuk menggoreskan pena, lalu merubah dunia untuk lebih baik

GELAS GELAS KACA

Selamat datang di Blog saya, semoga tulisan-tulisan ini dapat menambah wawasan untuk lebih mengetahui berbagai hal.

Keindahan Alam dan Jiwa

Alam dan jiwa kita adalah satu, keindahan alam akan terpancar melalui jiwa-jiwa penghuninya.

Meminta Maaf dan Memaafkan

Mengakui kesalahan lalu meminta maaf adalah suatu perbuatan yang mulia, tetapi alangkah lebih mulia lagi bagi orang yang mau memaafkan sebelum orang lain meminta maaf, sekalipun terhadap yang jauh lebih muda dari kita.

Salam Kenal dan Terima Kasih

Salam kenal dari saya, semoga bermanfaat. Terima Kasih Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Selasa, 24 Januari 2012

AIRMATA NEGERI KAYA


SATRIA JAKA P
 FLP SUMUT


Hati siapa yang tidak miris ketika menyaksikan maut menjemput di depan mata, apalagi mereka adalah teman bahkan kerabat yang baru saja bersama-sama menikmati liburan. Airmata mana yang tak akan jatuh ketika menahan pilu yang mendalam, menyaksikan luka dan nyawa telah hilang dalam sekejap di depan mata. Minggu, 22 Januari 2012 berlokasi di Jakarta Pusat, sembilan nyawa hilang begitu saja setelah aksi ngebut yang tak bisa dikendalikan oleh seorang perempuan yang baru saja menikmati pesta miras dan narkoba. Kecelakaan tersebut merenggut nyawa mereka yang tak bersalah sebagai pejalan kaki, hanya saja mobil yang melaju kencang tak terkendalikan ketika supir menahan kantuk setelah berpesta di malam sebelum kejadian, yang mengakibatkan mobil terbalik dan menghantam para korban.

Bagaimana kesedihan yang tertancap di hati keluarga korban, setelah mengetahui bahwa salah seorang atau bahkan satu keluarga telah meninggal dunia dalam kejadian yang sama. Airmata itu sangat hangat mendidih oleh api miris. Bukan pertanggung jawaban lagi yang terpikirkan, tetapi kepulangan jenazahlah yang dinantikan. Berkumpul, berdoa dan ingin menyegerakan fardhu kifayah. Akan tetapi, bukan kepulangan jenazah yang diterima, melainkan surat tebusan rumah sakit untuk pengurusan jenazah. Bagaimana mungkin, seorang kepala keluarga perantauan ke kota metropolitan tersebut dapat menebus uang sebesar kurang lebih tujuh juta lima ratus ribu rupiah dalam waktu sehari? Sedangkan ia hanya bekerja sebagai supir bajai, bukan keringanan beban yang ia terima dari instansi negeri ini, melainkan api yang menambah panasnya kemirisan yang ia rasakan.

Akankah negeri ini bisa dikelola oleh penerus  yang kerjanya hanya berpangku pada harta orang tua? Apakah negeri ini akan sehat jika generasinya masih saja berpesta miras dan obat-obatan terlarang? Inilah buktinya, mereka hanya bisa menindas dan membunuh rakyat kecil.

Airmata orang kecil, adakah harganya?
Tangisan anak yatim, dimanakah tempat pangkuannya?
Jeritan fakir miskin, terdengarkah oleh kita?

Inilah kenyataannya, bahwa negeri ini sangat indah luarnya, tapi rapuh isinya. Siapa yang bersalah? Bukan ini pertanyaan yang tepat. Tapi kembalilah bertanya pada hati kita, tentang harga airmata yang pernah jatuh dan pergi dari kehidupan kita. Sebab airmata yang telah mengering di sapu tangan tak akan pernah kembali untuk menemani setiap kebahagiaan ataupun kesedihan berikutnya.

Sabtu, 14 Januari 2012

APAKAH CINTA YANG SALAH?

Putik yang sedang berbunga
harum yang sedang mewangi
haruskah gugur ke bumi

Hati yang sedang bahagia
cinta yang sedang bersemi
haruskah berakhir kini

Baru saja kureguk manis madu cinta
kini harus kutelan pahitnya juada

(Lirik Haruskah Berakhir - Ridho Rhoma)
Siapa pun orangnya, dari manapun asalnya, berapapun usianya, pasti akan/pernah merasakan yang namanya cinta. Sejak dulu (dari saya masih kecil) sampai sekarang, kata cinta selalu menjadi topik utama dalam setiap pembahasan yang pernah saya ketahui. Ketika cinta diuraikan menjadi sebuah kata-kata, maka sangat sulit ia dijabarkan. Tapi ketika ia berubah menjadi sebuah ungkapan, banyak hal yang mampu ia sulap seratus delapan puluh derajat.

Sampai sekarang, aku masih bingung untuk mengartikan cinta. Saat aku bergelimpangan air mata, aku mengatakannya karena cinta, saat aku berhamburan gelak tawa, juga karena cinta. Tapi ketika seseorang (terutama lawan jenis) mengungkapkan kata cinta di hadapanku, yang tersirat di benakku bahwa ini hanyalah kekeliruan cinta. Bagiku, cinta hanya dapat dirasakan dengan ketulusan, tanpa harus diungkapkan dengan cara yang berlebihan. Bagiku, cinta hanya dapat dirasakan melalui keikhlasan, tanpa harus mengharapkan balasan. Cintaku karena Allah semata, cintaku untuk orang yang mencintai hamba dengan ketulusan dan keikhlasan.

Sampai disini, aku juga telah cukup jauh berjalan mengarungi kehidupan. Tak pudar dari benakku cinta yang pernah ditanamkan oleh keluarga, cinta yang pernah kudapatkan dari guru-guruku, cinta yang pernah kupupuk melalui persahabatan. Banyak pelajaran yang kudapatkan melalui cinta, saat aku bahagia, saat aku kecewa, bahkan saat aku hilang arah. Ketika masa dimana aku masih menganggap remeh kekuatan cinta, aku selalu mengabaikan orang-orang yang pernah mencintaiku dengan ketulusan, dengan kasih sayang, juga melalui pengertian, mereka adalah sahabat terbaik yang pernah kumiliki. Kini, aku mencari cinta yang pernah mereka berikan melalui silaturahmi, meski kuakui sering kecewa bahwa (mungkin) mereka telah menutup diri dengan keangkuhanku di masa lalu.

Kini, masa lalu adalah pelajaran berhargaku. Jika masa laluku datang padaku saat ini, dengan senang hati akan kurangkul erat-erat dan tak akan pernah kuabaikan lagi. Melalui masa lalu aku kini merajut masa depan, orang-orang yang datang dengan cinta padaku saat ini, akan kujamu dengan ketulusan dan keikhlasan.

Ketika aku tahu keburukan sahabatku dari orang lain, aku sedih.
Bukan karena ia terlalu buruk untuk kujadikan sahabat, tapi karena aku belum bisa menutupi kekurangannya. Seburuk apapun sahabatku, akulah yang bersalah jika keburukannya tampak ke permukaan, sebab aku telah berjanji, bahwa cinta dapat mengubah segala sesuatu menjadi lebih baik maka cintaku akan menjadi penawar dari segala kekurangan yang kumiliki dan yang dimiliki sahabatku (saudaraku).

Cinta dapat mengubah yang buruk tampak lebih baik, dan cinta juga dapat mengubah yang baik menjadi jauh lebih buruk. Ketika cinta dihilangkan dari ketulusan dan keikhlasan, berarti cinta itu telah tumbuh melalui kesombongan dan keangkuhan. Akar dari kesombongan dan keangkuhan hanyalah nafsu semata (semoga kita dijauhkan dari cinta yang seperti ini).
Cinta, saat dirasakan bak melayang di awan, saat rasa mulai dihancurkan bak terhempas ke jurang yang dalam. Kesalah-pahaman tentang cinta membuat manusia gila .(Kz)
Ketika kita telah salah mengartikan cinta, berarti kebahagiaan yang didapatkan hanyalah sementara saja, setelah itu kehancuranlah yang melanda. Bukankah seharusnya melalui cinta, persaudaraanlah yang tercipta? Tapi kenapa banyak saat ini yang mengatakan bahwa cinta diputuskan, maka permusuhan yang terjadi?
Cinta seharusnya tak dapat diputuskan oleh apapun, karena talinya terbuat dari ketulusan dan keikhlasan. Jika ia masih bisa diputuskan, maka cinta yang telah ditanam tersebut adalah cinta yang keliru.

Minggu, 01 Januari 2012

MANFAAT MITOS

Di zaman yang serba canggih seperti sat ini apapun bisa didapatkan dengan mudah. Segala sesuatu serba instan, apalagi yang namanya alat-alat elektronik, hampir semua rumah bahkan gubuk pun sudah memilikinya. Untuk mempercayai sebuah mitos sudah dianggap tabu, tidak logika dan terasa "lucu". Mitos itu merupakan larangan-larangan yang selalu diucapkan oleh orang tua di zaman dahulu, jika melanggar larangan tersebut dipercaya akan mendatangkan sebuah karma yang seolah sudah ditentukan. Tapi ketika kita melirik saat sekarang ini, mitos-mitos itu sudah mulai terkikis oleh modernisasi, padahal mitos juga bagian dari kebudayaan Indonesia yang selalu turun temurun.

Mau tahu apa saja mitos dan akibat dari pelanggarannya, juga apa manfaat sebenarnya? Yuk, baca beberapa mitos di bawah ini

1. Menjahit tengah malam, bisa membuat orang tua meninggal. Tapi sebenarnya larangan ini agar tidak menjahit tengah malam. Dulu lampu itu gak seperti sekarang, jadi kalau jahit malam-malam bisa jadi salah jahit, tambah lagi kalau dalam kondisi mengantuk.

2. Tidak boleh nyapu malam-malam, membuang rezeki. Alasannya masih sama seperti yang nomor satu. Kalau nyapu gelap-gelap bisa salah sapu dan yang tersapu barang berharga ataupun kerjaannya bisa sia-sia karena tetap gak nampak mana yang kotor. Bisa juga dikaitkan bahwa malam itu waktu istirahat, santai, jadi gak sopan kalau menyapu.

3. Motong kuku malam hari, membawa setan masuk ke rumah. Kalau motongnya dalam keadaan gelap atau mengantuk, bisa-bisa bukan kuku yang terpotong melainkan jari.

3. Tidur di pagi hari, rezeki di patok ayam. Pagi hari harusnya awal untuk memulai aktivitas, kalau masih tidur kerjaan sudah keburu diambil orang.

4. Kerja gak boleh tanggung-tanggung, jodohnya bisa gantung. Artinya kalau bekerja itu harus selesai, kan gak lucu kerjaan yang satu belum selesai, lalu mengerjakan yang lain lagi, terus berulang seperti itu. Akhirnya kerjaan gak ada yang selesai, percuma kan?

5. Selesai makan piringnya dibasahkan, supaya rezeki gak kering. Tujuan sebenarnya supaya piringnya mudah dicuci, kalau dibiarkan kering jadi membilasnya harus berulang-ulang, itu sama saja menyusahkan yang nyuci piring.

6. Makan lamban karena sambil cerita, makanannya ikut dimakan setan. Sebenarnya larangan ini, agar kita gak banyak mengulur waktu, makan sambil cerita itu tidak sehat bisa mengakibatkan 'keseleg'.

7. Makan gak habis/membuang-buang makanan, makanannya nangis, artinya dia sakit hati dan gak mau lagi datang ke rumah kita. Larangan ini sangat baik. Ketika kita diberikan rezeki harusnya disyukuri, karena masih banyak orang yang membutuhkan makanan seperti yang kita buang itu.

8. Makan di depan pintu, menghalangi datangnya jodoh. Duduk di depan pintu bisa menghalangi orang masuk, apalagi kalau harus mengganggu orang yang sedang makan, takutnya malah mengganggu.



9. Makan pindah-pindah, pasangan hidupnya ganti-ganti alias hubungannya tidak ada yang 'langgeng'.

10. Nyisir rambut sambil jalan-jalan, dipermalukan di depan umum.

11. Minum pakai tutup, hatinya bisa tertutup.

12. Makan langsung dari wajan, mukanya bisa gosong.

13. Bermain di luar rumah di waktu maghrib, disembunyikan setan.

14. Duduk di atas bantal, pantatnya bisulan.

Tujuan larangan dari nomor 9 -13 sebenarnya lebih kepada adab, larangan-larangan tersebut secara tidak langsung membentuk adab kita untuk lebih sopan.

Secara keseluruhan mitos-mitos ini bertujuan untuk kebaikan kita, orang tua melarang anaknya tidak menggunakan kekerasan ataupun pujian yang berlebihan. Makanya jika kita kembali melihat orang-orang di zaman dahulu, wataknya lebih keras tapi bertanggung jawab, sikapnya jauh lebih sopan dari pada kita saat ini.

Oleh sebab itu, saya kembali menuliskan beberapa mitos ini agar kita kembali menjadi watak Indonesia yang sesungguhnya, yang dikenal bangsa lain. Sebab mitos bukan hanya sekedar pembelajaran yang sia-sia, buktinya sampai sekarang mitos-mitos ini masih tetap bertahan, akan tetapi sudah mulai terlupakan karena merasa ini tidak bermanfaat. 

MANFAAT MITOS

Di zaman yang serba canggih seperti sat ini apapun bisa didapatkan dengan mudah. Segala sesuatu serba instan, apalagi yang namanya alat-alat elektronik, hampir semua rumah bahkan gubuk pun sudah memilikinya. Untuk mempercayai sebuah mitos sudah dianggap tabu, tidak logika dan terasa "lucu". Mitos itu merupakan larangan-larangan yang selalu diucapkan oleh orang tua di zaman dahulu, jika melanggar larangan tersebut dipercaya akan mendatangkan sebuah karma yang seolah sudah ditentukan. Tapi ketika kita melirik saat sekarang ini, mitos-mitos itu sudah mulai terkikis oleh modernisasi, padahal mitos juga bagian dari kebudayaan Indonesia yang selalu turun temurun.

Mau tahu apa saja mitos dan akibat dari pelanggarannya, juga apa manfaat sebenarnya? Yuk, baca beberapa mitos di bawah ini

1. Menjahit tengah malam, bisa membuat orang tua meninggal. Tapi sebenarnya larangan ini agar tidak menjahit tengah malam. Dulu lampu itu gak seperti sekarang, jadi kalau jahit malam-malam bisa jadi salah jahit, tambah lagi kalau dalam kondisi mengantuk.

2. Tidak boleh nyapu malam-malam, membuang rezeki. Alasannya masih sama seperti yang nomor satu. Kalau nyapu gelap-gelap bisa salah sapu dan yang tersapu barang berharga ataupun kerjaannya bisa sia-sia karena tetap gak nampak mana yang kotor. Bisa juga dikaitkan bahwa malam itu waktu istirahat, santai, jadi gak sopan kalau menyapu.

3. Motong kuku malam hari, membawa setan masuk ke rumah. Kalau motongnya dalam keadaan gelap atau mengantuk, bisa-bisa bukan kuku yang terpotong melainkan jari.

3. Tidur di pagi hari, rezeki di patok ayam. Pagi hari harusnya awal untuk memulai aktivitas, kalau masih tidur kerjaan sudah keburu diambil orang.

4. Kerja gak boleh tanggung-tanggung, jodohnya bisa gantung. Artinya kalau bekerja itu harus selesai, kan gak lucu kerjaan yang satu belum selesai, lalu mengerjakan yang lain lagi, terus berulang seperti itu. Akhirnya kerjaan gak ada yang selesai, percuma kan?

5. Selesai makan piringnya dibasahkan, supaya rezeki gak kering. Tujuan sebenarnya supaya piringnya mudah dicuci, kalau dibiarkan kering jadi membilasnya harus berulang-ulang, itu sama saja menyusahkan yang nyuci piring.

6. Makan lamban karena sambil cerita, makanannya ikut dimakan setan. Sebenarnya larangan ini, agar kita gak banyak mengulur waktu, makan sambil cerita itu tidak sehat bisa mengakibatkan 'keseleg'.

7. Makan gak habis/membuang-buang makanan, makanannya nangis, artinya dia sakit hati dan gak mau lagi datang ke rumah kita. Larangan ini sangat baik. Ketika kita diberikan rezeki harusnya disyukuri, karena masih banyak orang yang membutuhkan makanan seperti yang kita buang itu.

8. Makan di depan pintu, menghalangi datangnya jodoh. Duduk di depan pintu bisa menghalangi orang masuk, apalagi kalau harus mengganggu orang yang sedang makan, takutnya malah mengganggu.

9. Makan pindah-pindah, pasangan hidupnya ganti-ganti alias hubungannya tidak ada yang 'langgeng'.

10. Nyisir rambut sambil jalan-jalan, dipermalukan di depan umum.

11. Minum pakai tutup, hatinya bisa tertutup.

12. Makan langsung dari wajan, mukanya bisa gosong.

13. Bermain di luar rumah di waktu maghrib, disembunyikan setan.

14. Duduk di atas bantal, pantatnya bisulan.

Tujuan larangan dari nomor 9 -13 sebenarnya lebih kepada adab, larangan-larangan tersebut secara tidak langsung membentuk adab kita untuk lebih sopan.

Secara keseluruhan mitos-mitos ini bertujuan untuk kebaikan kita, orang tua melarang anaknya tidak menggunakan kekerasan ataupun pujian yang berlebihan. Makanya jika kita kembali melihat orang-orang di zaman dahulu, wataknya lebih keras tapi bertanggung jawab, sikapnya jauh lebih sopan dari pada kita saat ini.

Oleh sebab itu, saya kembali menuliskan beberapa mitos ini agar kita kembali menjadi watak Indonesia yang sesungguhnya, yang dikenal bangsa lain. Sebab mitos bukan hanya sekedar pembelajaran yang sia-sia, buktinya sampai sekarang mitos-mitos ini masih tetap bertahan, akan tetapi sudah mulai terlupakan karena merasa ini tidak bermanfaat.